Sesaat
sebelum meletus kembali, Jumat (5/11)lalu, warga di sekitar Merapi
dikejutkan dengan munculnya awan menyerupai lafadz Allah di atas
Merapi.
Kejadian tersebut sempat terekam kamera seorang pengungsi asal Sleman
Yogyakarta, yang kini gambarnya mulai beredar di masyarakat.
Menurut paranorma Ki Kusumo, munculnya Lafadz Allah itu adalah pertanda
kebesaran Tuhan YME, setelah orang-orang mengabaikan atau hanya
menganggap sepele munculnya awan yang menyerupai bentuk kepala petruk.
“Ini bukti konkrit. Jadi jangan anggap kejadian aneh di Merapi hanya
dikaitkan dengan mitos atau hal-hal yang berbau mistis,” tandas Ki
Kusumo kepada Berita8.com, Minggu (7/11/2010).
Sama halnya dengan kemunculan awan yang menyerupai bentuk kepala petruk, munculnya Lafadz Allah adalah peringatan.
“Lagi-lagi kita semua diingatkan. Fenomena-fenomena aneh atau keajaiban
yang muncul saat bencana Merapi adalah bukti kekuasaan Allah SWT,
sekaligus isyarat agar kita sadar dan lebih peduli terhadap lingkungan
alam atau manusianya,” lanjut Ki Kusumo.
Selama ini, Ki Kusumo melihat kepedulian masyarakat, khususnya para
pemimpin terhadap korban bencana Merapi masih setengah hati.
Baik dalam hal penanganan para pengungsi hingga bantuan-bantuan yang semestinya diberikan.
“Masih banyak orang yang justru memanfaatkan momen bencana ini hanya
untuk kepentingan tertentu. Kepedulian para pimpinan negeri ini, masih
jauh dari yang diharapkan, ” ucap Ki Kusumo.
Ki Kusumo berharap, misteri-misteri yang terjadi di Merapi segera
dicermati. Bila perlu diambil langkah lebih tegas, sehingga tak
menambah panjang daftar korban.
Secara pribadi, Ki Kusumo turut mendoakan agar bencana cepat berakhir
dan Merapi memberi kesuburan bagi warga yang tinggal di
sekitarnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar