AFP
Budapest - Warga Hungaria dihadapkan pada masalah lumpur merah beracun yang membanjiri sejumlah daerah setelah penampungan limbah pembuangan sebuah pabrik alumunium jebol pada 4 Oktober lalu.
Para ahli lingkungan hidup mengingatkan warga untuk mengenakan masker. Sebab ketika lumpur tersebut mengering akan berubah menjadi awan debu beracun yang bisa menyebabkan penyakit kanker.
Menurut para ahli lingkungan, level arsenik dan merkuri yang tinggi, yang bisa menimbulkan kanker, telah terdeteksi pada air yang tercemar limbah beracun tersebut. Dan jika terbawa oleh udara, racun tersebut bisa masuk ke sistem pernafasan manusia.
Zoltan Illes, Menteri Lingkungan Hidup Hungaria seperti dilansir Telegraph, Sabtu (9/10/2010), mengakui bahwa lumpur tersebut mengandung logam-logam berat yang bisa menyebabkan kanker.
Tibor Dobson, pimpinan Unit Bencana Nasional Hungaria pun menyerukan warga di dekat wilayah yang terkena lumpur agar mengenakan masker.
Akibat jebolnya tembok penampungan limbah pabrik aluminium di kota Ajka, 165 km sebelah barat Budapest tersebut, sedikitnya 7 orang telah meninggal. Sekitar 150 orang lainnya terluka dalam bencana ekologi tersebut.
Menurut CNN, limbah lumpur merah sebanyak 1,1 juta meter kubik itu membanjiri tiga desa. Limbah yang mengandung logam berat ini mematikan jika tertelan dan dapat membakar pakaian.
Perusahaan MAL Hungarian Aluminium Production and Trade, pemilik pabrik aluminium tersebut, telah menyatakan dukacita kepada keluarga korban. Namun MAL bersikeras bahwa pihaknya tidak bersalah dalam peristiwa itu. Perusahaan itu menyatakan telah menyiapkan dana sebesar 110 ribu euro untuk operasi pembersihan lumpur.
Akibat banjir lumpur beracun ini, tiga desa mengalami kerusakan parah. Bahkan menurut Perdana Menteri Hungaria Viktor Orban, mustahil membangun kembali rumah-rumah warga di desa tersebut mengingat parahnya kerusakan yang timbul.
(ita/ita)
Sumber: http://www.detiknews.com/read/2010/10/09/161042/1460020/10/lumpur-merah-hungaria-bisa-berubah-jadi-awan-debu-penyebab-kanker?n991102605
Tidak ada komentar:
Posting Komentar