Orang tua memegang peran penting dalam mendidik anak.
Namun apabila orangtua lengah terhadap anak didiknya maka peran itu
akan langsung diambil alih oleh lingkungannya,dan jangan
menyesal...........jika segalanya terlanjur salah ??
Pembaca budiman , apakah anda punya anak yg masih kecil ? atau memiliki
ponakan yg seumuran 2-5th atau anda sudah punya cucu seumur itu ?
Anak
yg berumur 2-5tahun tingkah mereka lucu-lucu,asik namun seringkali
tingkah mereka itu juga bisa bikin kita merasa "sebel" dan bikin kita
emosi , anak kecil seumuran 2-5th seringkali berulah macam-macam yg
menjengkelkan,aneh dan bikin kita sebagai orangtua pusing mendidiknya
Nah, Namun sedikit orang tau bahwa anak kecil yg menyebalkan ,aneh dan
terlanjur kita cap sebagai anak yg nakal pada umur segitu.
sesungguhnya memiliki rahasia menakjubkan yg diungkap mereka setelah mereka dewasa kelak.
Keadaan malah berbalik saat mereka dewasa kelak akan menjadi anak yg membanggakan orangtuanya.
Apakah anak anda seperti ini ?
Inilah ciri-ciri dan sifat anak kecil yg ( padahal ) memiliki keberhasilan ketika mereka dewasa kelak !
1.) Anak yg Hyper-aktif atau Tidak mau diam ataupula tidak bisa duduk tenang.
Ciri-ciri Anak Hiperaktif:
1. Tidak Fokus
Misalnya, anak Anda hiperaktif. Maka, kebanyakan dari kegiatan
yang sedang dia lakukan tidak bisa bertahan lama. Saat dia bermain
bola, kemudian ada anak lain yang melintas di depan sambil membawa
balon, dia akan membuang bolanya dan ikut bermain balon bersama anak
lain. Begitu ada anak lain yang berbeda, dia bisa mengalihkan
perhatiannya untuk mengikuti anak tersebut. Anak hiperaktif tidak bisa
bertahan diam lebih dari 5 menit. Anak ini juga suka berteriak-teriak
tidak jelas, dan berbicara semaunya. Juga memiliki sikap yang tidak
mudah dipahami.
2. Sifat Menentang
Anak hiperaktif lebih sulit dinasehati dari pada anak
non-hiperaktif. Misal, ia sedang bermain naik turun tangga dan kita
memintanya untuk berhenti, ia akan diam saja atau marah dengan tetap
melanjutkan bermain.
3. Destruktif
Sebagai perusak ulung, anak hiperaktif harus dijauhkan dari
ruangan yang banyak benda-benda berharga atau barang pecah belah dan
sejenisnya. Sikap yang suka melempar, menghancurkan barang inilah yang
disebut destruktif.
4. Tidak Mengenal Lelah
Tidak akan tampak kelelahan saat ia bermain maupun setelah ia
bermain. Setiap hari berlari, berjalan dan melakukan kegiatan tanpa
tujuan jelas, bergerak terus adanya.
5. Tanpa Tujuan Jelas
Anak aktif membuka buku untuk dibaca, anak hiperaktif membuka
buku untuk disobek, dilipat-lipat, atau dibolak balik saja tanpa
membaca.
6. Bukan Penyabar yang Baik Dan Usil
Sering saat bermain, ia dengan tidak sabar mengambil mainan
dengan paksa. Tidak suka jika menunggu giliran bermain. Suka mendorong,
mencubit, atau memukul tanpa alasan.
Anak hiperaktif memiliki kelebihan disamping kekurangannya itu.
Tentunya orang tua sangat diharapkan lebih menaruh perhatian khusus
kepada anak hiperaktif. Bukan berarti melebihkan dari anak lainnya,
tetapi harus mendidik dengan cara yang berbeda dengan biasanya.
Sesungguhnya anak-anak seperti ini kelak akan menjadi anak yg sangat
dinamis, kelak ketika saat mereka dewasa nanti mereka akan mampu
mengerjakan tugas dalam waktu yg bersamaan, atau malah memimpin lebih
dari satu perusahaan tanpa merasa kesulitan sama sekali.
2.) Anak yg Keras kepala atau Susah Sekali Diatur.
Anak yg susah diatur contohnya: Selalu saja sulit kalau disuruh mandi
sore, bandel bila disuruh membereskan buku-bukunya yang berserakan,
tidak mau disuruh gosok gigi sebelum tidur, dan sebagainya. tetapi
begitu pulang sekolah suasana rumah jadi kacau. Rumah jadi berantakan,
rasanya tidak selesai-selesai merapikan rumah. Kalau sudah begini
banyak orangtua menjadi sering marah-marah dan stres.
Empat Jenis Anak Pemberontak
1.
Menyukai kontrol.
Dibandingkan anak-anak lain, anak dari golongan ini sangat menyukai
kontrol. Mereka mau melakukan apa saja, bahkan sesuatu yang hasilnya
berlawanan asal mereka bisa mendapat,mempertahankan, dan merebut
kembali kontrol di tangannya.
2.
Memanfaatkan keadaan sekitar.
Biasanya mereka sangat cepat menagkap respons orang lain dan
memanfaatkan respons tersebut untuk kepentingan sendiri, baik di
lingkungan sosial maupun di lingkungan keluarga. Kelak kemampuan
membaca reaksi orang lain ini bisa berguna. Tapi bagi anak-anak,
kemampuan eksploitif ini digunakan untuk memanfaatkan orang lain dan
membuat Anda pusing.
3.
Tidak melihat keterlibatan dirinya dalam suatu persoalan.
Bukan hanya tidak melihat dirinya berperan dalam suatu persoalan,
tetapi juga meyakinkan diri bahwa orang lain di sekitarnyalah yang
dengan sengaja menimbulkan persoalan.
4.
Toleransi tinggi terhadap hal-hal negatif. Mereka suka membangkitkan kemarahan, dan hal negatif orang lain. Dan sering berhasil melakukan hal tersebut.
(sumber : Try and Make Me, Ray Levy, Ph.D)
Padahal sesungguhnya anak-anak seperti ini kelak ketika mereka
dewasa nanti akan punya prestasi menakjubkan dan sanggup menjadi
pemimpin-pemimpin perusahaan atau pemimpin instansi yg sangat berhasil
dengan peningkatan karir yg amat sangat pesat.
3.) Anak yg Pemalu dan Sulit Sekali Bergaul.
Contoh : Anak ini senang sekali menyendiri dan melakukan sesuatu di dalam kamarnya,dan bahkan anak ini sangat cengeng sekali.
Perasaan malu adalah perasaan gelisah yang dialami seseorang terhadap
pandangan orang lain atas dirinya. Ada yang mengartikannya sebagai
sesuatu yang "aneh", "hati-hati", "curiga" dan sebagainya. Pada umumnya
sejak lahir manusia telah memiliki sedikit perasaan malu, namun bila
perasaan itu telah berubah menjadi semacam rasa takut yang berlebihan,
maka hal itu akan menjadi suatu fobia, yaitu takut mengalami tekanan
dari orang lain atau takut menghadapi masyarakat. Anak yang pemalu
selalu menghindar dari keramaian dan tidak dapat secara aktif bergaul
dengan temannya yang lain.
Guru tidak mudah mengetahui apakah muridnya seorang pemalu, sebab pada
umumnya mereka tidak suka berbuat kegaduhan atau masalah. Sifat pemalu
dapat menjadi masalah yang cukup serius sebab akan menghambat kehidupan
anak, misalnya dalam pergaulan, pertumbuhan harga diri, belajar, dan
penyesuaian diri. Umumnya ciri anak pemalu ialah terlalu sensitif,
ragu-ragu, terisolir, murung, dan juga sulit bergaul. Jadi mereka perlu
diberi bantuan.
PENYEBAB MASALAH
1. Unsur Keturunan
Hal ini merupakan faktor yang tidak langsung dan belum pasti. Sejak
lahir anak tersebut terlihat agak sensitif dan kemungkinan hal itu
terjadi karena pembawaan saat ibu yang ketika sedang mengandung
mengalami tekanan jiwa maupun fisik. Namun ini juga belum dapat menjadi
suatu bukti yang kuat apakah kelak anak yang sensitif itu akan menjadi
seorang pemalu.
2. Masa Kanak-kanak Kurang Gembira
Ada sebagian anak yang mengalami hal-hal yang kurang menyenangkan pada
masa kanak-kanaknya. Misalnya orangtua sering berpindah- pindah,
orangtua bercerai, orangtua meninggal, dipaksa pindah sekolah atau
dihina oleh teman dan sebagainya. Semua pengalaman itu mengakibatkan
terganggunya hubungan sosial mereka dengan lingkungan, suka menghindar
atau mundur, dan tidak berani bergaul dengan orang yang tidak dikenal.
3. Kurang Bermasyarakat
Sifat pemalu akan terjadi bila anak hidup dengan latar belakang di mana
ia diabaikan oleh orangtuanya, atau dibesarkan dalam lingkungan
keluarga yang mengasingkan diri, terlalu dikekang sehingga mereka tidak
dapat mengalami hubungan sosial yang normal dengan masyarakat.
4. Perasaan Rendah Diri
Mungkin perasaan malu itu timbul karena anak bertubuh pendek, bersikap
kaku atau punya kebiasaan yang jelek, lalu berusaha untuk menutupinya
dengan cara menyendiri atau menghindari pergaulan dengan orang lain.
Karena kurang rasa percaya diri dan beranggapan dirinya tidak sebanding
dengan orang lain, ia tidak suka memperlihatkan diri di keramaian.
5. Pandangan Orang Lain
Banyak anak yang menjadi pemalu karena pandangan orang lain yang telah
merasuk ke dalam dirinya sejak kecil. Mungkin orang dewasa sering
mengatakan bahwa ia pemalu, bahkan guru dan teman-teman juga
berpendapat sama, sehingga akhirnya ia benar-benar menjadi seorang
pemalu.
Padahal anak-anak seperti ini kelak akan menjadi anak yg unggul di
bidang sains dan teknologi, atau bisa juga mereka menjadi seniman2 dan
maestro kelas dunia, mereka adalah anak-anak yg peka dan penuh cinta
kasih,terutama cinta kasih terhadap pada orangtuanya.
4.)Anak yg Terlalu Cerewet dan Tidak Tahu Malu pada lingkungannya.
Contoh : Anak ini bahkan cenderung sering membuat orangtuanya malu-maluin
Jadi anak kecil sering serba salah. Sedikit
bicara, orangtua prihatin. Banyak cakap, bikin sebel bin senewen.
Menghadapi bocah "bawel", bagaimana meladeninya? Betulkah itu juga
cermin tingginya intelektualitas anak?
Usai gladi resik untuk pementasan musik,
sekelompok anak yang tergabung dalam sebuah paduan suara berhamburan
keluar dari sebuah gedung pertunjukan. Riuh rendah suara mereka, mirip
tawon keluar dari sarangnya. Maklum anak-anak. Tapi, coba simak bocah
yang satu ini.
"Ma, Mama, lihat enggak tadi aku di
panggung. Yang berdiri di sebelahku namanya Nia. Dia teman sekolahku.
Mama tahu 'kan. Nah, anak kecil di depannya, yang rambutnya dikuncir
dua, itu lo yang bajunya pink, Mama lihat 'kan? Gayanya dia 'kan salah
ya, Ma. 'Kan mestinya badannya enggak ikut goyang, cuma kepalanya aja.
Iya 'kan Ma? Eh, Ma, Ma, Si Nia itu 'kan juga ngeles balet di sanggar
deket rumah kita. Itu lo Ma, yang di halamannya ada pohon mangganya.
Tahu 'kan Ma ...."
Dibaca saja mungkin bikin capek, apalagi
kalau mendengar langsung kalimat-kalimat yang meluncur dari bocah
perempuan berumur lima tahun itu. Tanpa bisa disela, ia masih terus
bicara bahkan ketika sudah masuk ke mobil yang membawa mereka pulang.
Ibunya gamang, tak tahu harus bagaimana meladeni anaknya yang tergolong
talkative atau "cerewet" ini. Dibentak, dijewer, atau dibungkam?
Apakah putra atau putri Anda yang masih
balita juga punya kecenderungan macam itu? Berbahagialah Anda kalau
demikian, sebab di satu sisi itu bisa jadi pertanda anak memiliki
tingkat intelektualitas yang oke. Tapi, di lain sisi Anda perlu
prihatin, karena hal itu bisa menunjukkan ada sesuatu yang salah dalam
dirinya; apalagi kalau materi yang dibicarakan melompat-lompat.
Padahal anak-anak seperti ini akan menjadi anak yg terkenal ketika
mereka dewasa kelak ,anak-anak seperti ini sungguh memiliki bakat unjuk
keberanian saat mereka tampil didepan umum dan kemampuan mereka untuk
berekspresi.
Begitulah sejarah telah membuktikan secara berkali-kali bahwa anak yg
dulu ketika mereka kecil yg dianggap sebagai anak yg aneh,bodoh dan
menyebalkan seperti "ulat bulu"namun nyatanya setelah mereka dewasa
malah menjadi orang-orang yg sukses dan terkenal dikehidupan.
Anak-anak ini yg dulu dianggap bermasalah layaknya seperti tingkah
"ulatbulu" yg menjijikan,gatal dan cocok untuk disingkirkan padahal
sesungguhnya adalah anak-anak yg belajar mengenali diri dan
lingkungannya pada saat mereka kecil
dengan didikan orang tua yg mendidiknya secara "cerdas" berarti
membantu anak-anak siap untuk ber"metamorfosis" ketika kelak dewasa
nanti
orang
tua diharap mampu mendidik dengan segala cara yang cerdas dan tetap
sabar dalam menangani anak-anak yg dianggap seperti "ulat bulu" ini.
sumber