Koin VOC juga sering ditemukan di Siring Sungai Martapura, Banjarmasin. |
Sungai Martapura, Banjarmasin
ternyata masih menyimpan benda-benda bersejarah. Salah satunya adalah
kapal perang warisan penjajah Belanda di depan rumah Banjar Jalan Piere
Tendean.
Konon, kapal tersebut tenggelam sekitar tahun 1938, saat Indonesia masih dijajah Belanda. Namun seiring dilaksanakannya pembangunan
Namun,
dikarenakan terjadi pembangunan siring Tendean oleh Pemko Banjarmasin,
kondisi badan kapal perang tersebut tidak utuh lagi.
Beberapa bagian seperti kemudi, rantai kapal, sampai kondisi badan kapal sudah banyak yang hilang.
Salah seorang warga sekitar, Rafi'i, menceritakan beberapa waktu lalu ada arkeolog dari Jakarta melihat dan berencana mengangkat kapal tersebut.
"Sampai
saat ini para arkeolog itu tidak pernah datang lagi. Rencana
pengangkatan kapal itu juga tidak pernah dilakukan," katanya.
"Sayang
jika kapal itu hancur. Benda itu bagian dari sejarah. Dugaan saya,
kapal tersebut rusak karena pembangunan siring Tendean, kata Gazali,
warga Jalan Sungai Mesa yang pertama kali menemukan bangkai kapal
perang itu.
Kepala
Dinas Pekerjaan Umum Kota Banjarmasin, Ir Fajar Desira, membenarkan
jika ada kapal perang Belanda yang berada di dasar sungai di lokasi
pembangunan siring Tendean.
"Keberadaannya
sudah kami ketahui sebelum dimulainya pembangunan siring Tendean. Kami
akan melakukan pemberdayaan terhadap bangkai kapal itu untuk dipelihara
dan dirawat. Kalau perlu dimuseumkan," ujarnya.
Disinggung
mengenai adanya anggapan kapal perang Belanda yang konon mempunyai
panjang 25 meter itu kondisinya rusak akibat pembangunan siring, Fajar
menepisnya. "Sebelum pembangunan siring, beberapa bagian kapal juga
sudah banyak yang hilang," kilahnya.
(ll)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar