Di Jepang, apapun coba dibuat digital, bila sebelumnya kami pernah membahas batu nisan dengan barcode, sekarang, apa yang sering kita sebut meja sembahyang yang biasanya terdapat foto dari anggota keluarga yang sudah meninggal juga dibuat digital |
Pertama, sebagai
pengganti meletakkan foto yang dicetak, digunakan sebuah layar LCD yang
bisa menyimpan foto digital atau tepatnya mereka menggunakan Digital
Photo Frame (bingkai foto digital) yang fotonya bisa kita gonta-ganti
(kalau bosan) dan bisa menggunakan kartu memori SD.
Kedua, di dalamnya terdapat aplikasi
yang bisa menyimpan data-data seperti memori tentang anggota keluarga
yang sudah meninggal tersebut dan juga sebuah aplikasi yang bisa
memberitahu berapa kali anda sembahyang di depan altar tersebut bahkan
ada pengingat (alaram) bila anda sudah lama tidak sembahyang. Ketiga, ini untuk model yang paling canggih yaitu dikhususkan bagi seseorang yang sudah tua dan tinggal sendirian dimana meja sembayang digital ini bisa mengirim pesan melalui koneksi nirkabel kepada perusahaan pembuat apabila orang tersebut terditeksi sudah lama tidak sembahyang. Misal, biasanya sehari sekali orang tersebut sembahyang dan mendadak sudah 3 hari tidak sembayang maka pesan disampaikan kepada perusahaan dan perusahaan akan mengecek apakah orang tersebut baik-baik saja. |
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
http://www.otakku.com/2010/07/30/digital-buddhist-altar-meja-sembahyang-pun-dibuat-digital-di-jepang-sana/#more-15142 |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar