Senin, 01 November 2010

"Keong Racun" di Masjid Nabawi

Share |

M KASIM WAHAB
MEDINAH -- Ada kejadian menarik sekaligus memalukan di Masjid Nabawi, Selasa 26 Oktober kemarin. Lagu "Keong Racun" yang dipopulerkan oleh Lisa, bikin gemas jemaah Masjid Nabawi. Betapa tidak, di saat seluruh jemaah dari berbagai negara sedang khusyuk menunaikan salat, tiba-tiba dari kantong salah seorang jemaah asal Indonesia, terdengar lagu Keong Racun.

Rupanya, jemaah tersebut lupa mematikan ponselnya saat salat. Kebetulan, dia menggunakan nada dering sangat genit tersebut. "Jika di luar area masjid, tidak masalah. Tapi ini, justru saat salat di salah satu tempat yang paling diburu para jemaah haji dan terkenal tertib," kata M Kasim Wahab, jemaah kloter 13 Makassar.

Selain Keong Racun, ungkap Kasim, masih banyak nada dering telepon seluler (ponsel) yang "aneh-aneh" terdengar selama salat. Ada juga lagu "Menunggu" yang dipopulerkan Ridho Rhoma. Dan masih banyak lagi. Menilik dari liriknya, umumnya dari jemaah asal Indonesia.

Kejadian ini tentu saja patut direspons oleh penyelenggara haji. "Tidak sepantasnya kebiasaan buruk, mengaktifkan ponsel di masjid selama salat, dengan nada dering macam-macam lagi, terus dibiarkan. Apalagi ini di masjid Nabawi," sebut Kasim Wahab malam tadi.

Harusnya, kata dia, para calon jemaah sudah diingatkan adab menunaikan ibadah haji. Termasuk etika penggunaan handphone. "Karena selain mengganggu konsentrasi jemaah lainnya, juga menjadi citra buruk bagi jemaah kita," ujarnya.

Menanggapi keluhan Kasim tersebut, Kepala Bidang Haji, Zakat, dan Wakaf Kantor Wilayah Kementerian Agama Sulsel, A Syahrulyali R, mengatakan bahwa suara dering ponsel bukanlah fenomena yang baru di tanah suci. Hal itu, kata dia, terjadi di masjid mana pun.

"Bukan hanya di Medinah, di Makassar pun sering dijumpai jemaah membawa HP ke masjid dan mengganggu konsentrasi jemaah lainnya," ucapnya.

Padahal, lanjut Syahrulyali, jemaah haji sudah diberitahu saat manasik agar mematikan ponsel saat salat. "Jemaah sebetulnya sudah diingatkan bahwa ketika salat, sedapat mungkin gangguan dihindarkan, terutama suara-suara bising dan ribut dari ponsel," ujarnya.

Padat dan Panas

Selain mengeluhkan bunyi ponsel selama salat, Kasim juga melaporkan bahwa Medinah semakin padat jemaah. Meski sudah ada yang mulai bergerak ke Mekah, arus jemaah ke kota yang penataannya cukup tertib itu, juga tak kunjung sepi. "Malah lebih padat dari hari-hari sebelumnya," ungkap Kasim.

Indikatornya, kata dia, bisa dilihat di halaman masjid setiap selesai salat. Menurut mantan kabag Humas Pemkot Makassar itu, jemaah umumnya bergerombol berdasarkan asal daerah dan negara masing-masing.

Saat ini, tambahnya, suhu udara di Medinah tidak menentu. Kalau malam bisa sangat dingin, tapi jika siang panasnya serasa membakar ubun-ubun. Terutama saat salat Zuhur. "Kalau mau atau setelah salat Zuhur, jemaah beramai-ramai mendekati keran-keran air zam-zam untuk minum dan menyiram kepala," ungkapnya. (zuk)

sumber: http://metronews.fajar.co.id/read/108437/33/keong-racun-di-masjid-nabawi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

google translate

Arsip Blog

Submit Your Site To The Web's Top 50 Search Engines for Free!