Pemimpin pertandingan laga perdana Liga Primer Indonesia, Persema
melawan Solo FC, Sabtu (8/1/2011) lalu, Fiator Ambarita, mengaku
memiliki kesan tersendiri saat dipercaya memimpin pertandingan tersebut.

Fiator
mengatakan, selama pertandingan itu, ia dapat menjalankan tugasnya
dengan penuh ketenangan. Meski tuan rumah didera kekalahan telak 1-5,
Fiator tidak sekali pun merasakan tekanan mental dari suporter ataupun
pemain. "Saya bisa leluasa menegakkan peraturan meski tim tuan rumah
sedang terpojok," ujarnya, Senin (10/1/2011).

Fiator
juga menghadiahi penyerang Persema, Irfan Bachdim, dengan kartu kuning.
Keputusan itu pun tidak disusul dengan protes dari mana pun meskipun
Irfan tergolong pemain bintang yang bersinar dalam tim nasional
Indonesia beberapa minggu sebelumnya.
Fiator berharap situasi seperti ini bisa dipertahankan terus. Dia ingin
mengubah anggapan bahwa hasil sebuah pertandingan sepenuhnya ditentukan
oleh wasit, bukan permainan tim.
kompas.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar