MykReeve
Di tengah kekacauan politik di Mesir
karena demonstrasi mendesak turunnya Presiden Hosni Mubarak, para
penjarah barang antik memasuki Museum of Egyptian Antiquities, Kairo,
memenggal kepada dua mumi dan merusak sekitar 10 artefak kecil lainnya.
Kepala
Dinas Barang Antik Mesir, Zahi Hawass, mengatakan para penjarah tidak
berhasil mencuri satu pun barang dari museum. Mereka telah tertangkap.
Koleksi-koleksi museum kini aman dan berada di bawah penjagaan militer.
Sebelum
tentara-tentara tiba, anak-anak muda Mesir bersenjata tongkat yang
mereka rebut dari polisi, mengelilingi museum ini untuk mencegah
penjarahan lainnya, Sabtu (29/1) pagi. “Mereka berusaha menghentikan
para penjarah,” kata Hawass.
Khawatir dengan
penjarahan, pihak berwenang memutuskan menutup sejumlah tempat
bersejarah dari wisatawan. Personel militer diterjunkan ke Piramida
Giza, Kota Kuil Luxor, dan situs-situs arkeologi lainnya.
Namun,
museum yang terletak di dekat bangunan-bangunan penting yang menjadi
sasaran kerusuhan ini, belum aman. Sebuah markas partai berkuasa di
sebelah museum ini rusak berat dan terbakar. “Yang menakutkan bagi saya
adalah jika gedung ini rubuh, akan menimpa museum,” tutur Hawass sambil
memperhatikan truk pemadam kebakaran menyemprotkan air ke markas partai
yang masih membara itu.
Museum yang terletak di
Tahrir Square Kairo ini memiliki sekitar 120.000 koleksi. Salah satu
yang paling terkenal adalah Topeng Emas Tutankhamun yang memiliki berat
11 kg emas murni. Topeng ini diyakini dapat mewakili rupa Tutankhamun
sebenarnya. Tutankhamun adalah firaun dalam dinasti firaun generasi
ke-18 yang memerintah antara tahun 1333 hingga 1323 Sebelum Masehi
Museum
of Egyptian Antiquities sendiri jadi rumah bagi ribuan artefak yang
jadi bukti 4.000 tahun sejarah firaun di Mesir. Museum ini dibangun pada
1835 di dekat Ezbekeyah Garden. Pada 1858, museum dipindah ke tepi
Sungai Nil di Boulaq, karena bangunan lama tak muat lagi menampung
artefak-artefak kuno. Sayangnya, pada 1878 banjir Sungai Nil menyebabkan
museum rusak berat dan koleksi-koleksi harus direlokasi ke museum lain
di Giza. Setelah berada di Giza hingga 1902, koleksi-koleksi dipindahkan
ke bangunan baru di Tahrir Square ini. (sumber: Associated Press)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar