Senin, 08 November 2010

Awas! Abu Merapi Berbahaya Buat Mobil

Share |
Debu Vulkanik yang ditimbulkan akibat letusan gunung Merapi tak hanya berpengaruh terhadap lingkungan dan kesehatan, namun juga terhadap kendaraan bermotor yang menjadi alat transportasi sehari-hari. Paling kasat mata adalah menjadi begitu kotornya mobil atau motor Anda akibat debu yang menempel, apalagi jika telah bercampur dengan air hujan.

Persoalaannya, kandungan silika yang terdapat pada debu vulkanik ini memiliki bentuk yang tajam yang berpotensi merusak cat hingga kaca mobil yang Anda miliki. "Dalam kondisi kering, debu ini tak berbahaya, karena akan hilang tertiup angin saat mobil berjalan," ujar Usman Adhie, Service Operation Manager Tunas Toyota. "Namun jika bercampur air dia akan menjadi lumpur dan tetap menempel di badan mobil," tambahnya.

Menurut Usman, hal yang harus diperhatikan justru saat menghilangkan debu yang menempel di badan mobil. "Jika langsung dilap, dipastikan akan membuat cat mobil baret-baret," tegasnya. Sarannya, siram badan mobil dengan tekanan yang tidak terlalu keras.
Sebaliknya, dengan semprotan air bertekanan tinggi  bisa menggoreskan cat mobil. Paling tepat adalah dengan menyiramkan air sabun, atau menyemprotnya dengan tekanan yang tidak terlalu tinggi. Jika masih membandel, bisa dibantu dengan menggunakan kuas atau sikat yang berbulu halus," paparnya.

Kaca
Debu vulkanik yang menempel di kaca juga bisa merusak permukaannya, hingga baret. Seperti pada cat mobil, solusi menghilangkannya adalah dengan menyiramkan air ke kaca mobil. "Jika kondisinya kering, masih bisa dihilangkan dengan menggunakan kemoceng. Namun jika sudah menempel, jangan dilap atau menyalakan wiper," saran Usman.

"Intinya, apa yang akan bergesekan dengan abu harus diberi pelumas," tambahnya. "Untuk itu, tambahkan air wiper dengan shampoo atau sabun mandi - jangan deterjen - agar saat disemprotkan, permukaan kaca menjadi lebih licin. Debu tak mudah menempel dan lebih aman saat wiper dinyalakan," ujar pria ramah ini.

Mesin
Mesin mobil membutuhkan udara untuk pembakaran. Saat udara mengandung banyak debu vulkanis, yang harus dilakukan adalah meminimalkan debu yang dapat terhisap ke dalam mesin. "Artinya, jangan kendarai mobil terlalu kencang." tegas Usman. "Semakin kencang kendaraan, makin banyak udara yang dihisap oleh mesin. Saringan udara akan mudah kotor dan tidak bekerja optimal," ujarnya.

"Jika sampai masuk ke ruang bakar, debu vulkanik akan menempel dan berubah menjadi seperti ampelas yang merusak dinding silinder. Akibatnya, bisa lebih cepat merusak mesin dan jika rusak, perbaikannya akan sangat mahal," ucap Usman.

Untuk mencegahnya, Usman menyarankan agar lebih sering memperhatikan kondisi saringan udara. "Jika terlalu kotor, harus dibersihkan, atau diganti jika kondisinya sudah tak layak," ujarnya. Tak hanya mobil, pemilik sepeda motor juga perlu memperhatikan saringan udara ini. "Pemilik sepeda motor terkadang tak menggunakan saringan udara. Hal ini sangat berbahaya," tegasnya.
SUMBER

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

google translate

Arsip Blog

Submit Your Site To The Web's Top 50 Search Engines for Free!